Perkuat Ukhuwah Wathaniyah, FPK Gresik Bersilaturahmi ke FPK Kota Tasikmalaya
2 min readGuna meningkatkan kemampuan dalam membina pembauran kebangsaan, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Gresik melakukan studi tiru ke FPK Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (22/9/2022).
Rombongan FPK Gresik yang didampingi Kepala Bakesbangpol Gresik, Nanang Setiawan diterima langsung oleh Ketua FPK Kota Tasikmalaya Iman Firman dan Plt Kepala Bakesbangpol Kota Tasikmalaya, Budi Kusnadi di Kantor Bakesbangpol setempat.
Kepala Bakesbangpol Gresik, Nanang Setiawan menyatakan pertemuan ini sangat penting agar masing-masing pihak saling mengevaluasi diri serta saling meniru kegiatan positif yang telah berjalan.
“Mudah-mudahan bisa membawa ilmu sebagai oleh-oleh untuk diterapkan di Gresik,” ujarnya.
Sementara Ketua FPK Gresik, KH Thoyib Mas’udi mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari FPK Kota Tasikmalaya. Menurutnya pertemuan silaturrahmi ini bertujuan meningkatkan ukhuwah wathaniyah untuk mempererat umat dalam mengikat NKRI harga mati.
“Kita merupakan orang-orang hebat karena berupaya mempertahankan persaudaraan 14 ribu etnis yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, keanggotaan FPK Gresik terdiri dari perwakilan suku seperti Jawa, Madura, Bali, Batak, Ambon, Arab, China dan Sulawesi Tenggara.
Dari sisi kegiatan, FPK Gresik telah melakukan sosialisasi pembauran kebangsaan baik daring maupun luring, melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah serta aktif dalam kegiatan bakti sosial.
Sementara Ketua FPK Kota Tasikmalaya, Iman Firman mengungkapkan pihaknya telah membangun solidaritas antar anggota dengan membangun usaha bersama dengan mendirikan ‘Kedai Nusantara’ di Jalan Lingkar Dadaha Kota Tasikmalaya.
.”Kedai etnis nusantara memiliki banyak khas menu yang dapat memberikan nuansa rasa khas masing masing daerah, seperti halnya sop gurame khas Toraja, nasi Tutug Oncom khas Tasikmalaya, rendang khas Padang dan bubur kacang khas Madura,” kata Firman.
Dijelaskan Firman, FPK yang mewadahi berbagai etnis yang sudah terdaftar ada 18 etnis diantaranya. Etnis Sunda, Jawa, Batak, Papua, Toraja, Nias, Ambon, Madura, PTT, Arab, Pakistan, Palembang dan etnis lainnya.
“Seluruh anggota FPK tidak boleh menyembunyikan ciri khas, budaya yang menjadi kebanggaannya masing masing daerah. Seluruh anggota yang tergabung di FPK tidak boleh mematikan, menyembunyikan khas menu kuliner, atribut pakaian adat, masing-masing,” kata, Firman.
Kegiatan silaturrahmi tersebut kemudian ditutup dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama. (Zen)