Kehadirannya Sangat Dibutuhkan, FPK Driyorejo Gresik Gelar Rapat Kerja
2 min readProses tahapan estafet pasca dikukuhkannya pengurus FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) kecamatan di Kabupaten Gresik pada Agustus 2024 yang lalu, FPK Kecamatan Driyorejo melanjutkan dengan beraudiensi dan silahturahim kepada Jajaran Muspika Driyorejo.
Selain itu, pengurus dan anggota FPK Driyorejo menggelar Raker (Rapat Kerja) Penyusunan Program Kerja Tahun 2024, pada Rabu (4/9/2024) dihadiri langsung oleh ketua FPK HR. Hendry dan Wijaya, Kanit Propam Polsek Driyorejo sebagai bentuk apresiasi dan dukungan keberadaan FPK merupakan sebagai patner yang saat ini sangat dibutuhkan di Kabupaten Gresik khususnya di wilayah kecamatan Driyorejo.
Diketahui wilayah Kecamatan Driyorejo merupakan salah satu daerah industri yang tumbuh berkembang dengan berdirinya pabrik-pabrik yang berpotensi mendatangkan tenaga kerja dari berbagai suku, etnis yang ada di Indonesia.
Mengapa Kehadiran FPK sangat penting ?
Terciptanya kerjasama yang positif antar ras, suku, budaya dan adat istiadat yang dilandasi oleh toleransi, saling pengertian, menghormati dan saling menghargai banyak diharapkan semua kalangan.
Kehadiran FPK ditengah masyarakat sangat diperlukan untuk NKRI yang sangat rentan terhadap konflik, perlunya pembauran antar suku agar terhindar fanatisme kesukuan, mencegah masyarakat untuk tidak gampang terprovokasi dengan kekerasan, sekecil apapun persoalan sosial harus segera terselesaikan agar tidak menjadi lebih besar sebagai bentuk tindakan cegah dini.
KH. Ali Rohmat salah satu tokoh agama terkemuka di Driyorejo berpesan, “FPK ini agar mampu tetap merawat kerukunan dan keguyuban antar sesama anak bangsa,” ujarnya pada Raker tersebut.
Pada kesempatan itu HR. Hendry mengungkapkan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan yang ter-integrasi dalam rangka untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis yang ada dalam kerangka bingkai NKRI khususnya di wilayah Driyorejo.
Dari hasil rapat yang dipimpin oleh wakil ketua Steven Sitorus dan sekretaris Sadriansyah dalam penyusunan program kerja 2024 menghasilkan keputusan :
Pembauran kebangsaan yang berbasis persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan mempunyai 3 target sasaran sosialisasi diantaranya siswa sekolah, karyawan perusahaan dan masyarakat umum.
“Tentunya dari hasil keputusan rapat ini kami akan segera melaporkan kepada struktural jajaran FPK di tingkat kabupaten sekaligus mengkoordinasikan dengan pihak Dinas Pemerintahan yang terkait termasuk Muspika Driyorejo,” ucap HR. Hendry.
Ditambahkannya, Penduduk Indonesia terdiri berbagai macam suku, etnis, agama, bahasa yang berbeda dengan latar belakang dan golongan yang berbeda pula, agar NKRI tetap utuh bangsa Indonesia harus memiliki daya tahan dan imunitas bangsa untuk menghadapi segala persoalan, ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang menggerus nilai-nilai kebangsaan dan berganti dengan pola hidup yang individualistik. (Red).