FPK Gresik Menimba Ilmu ke FPK Kota Jogjakarta
3 min readForum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Jogjakarta layak menjadi model dalam proses pencerahan semangat kebangsaan pada generasi muda. Karena itu, FPK Kabupaten Gresik menggelar studi tiru ke FPK Kota Jogjakarta, pada Selasa (24/9/2024) di aula pertemuan Kantor Bakesbangpol Kota Jogjakarta di Jalan Sultan Agung No. 133 Kota Jogjakarta.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Kesbangpol Kota Jogjakarta, Bernadus Bayu Laksmono dan Ketua FPK Kota Yogyakarta, Wahyu Susanto. Sementara dari Kabupaten Gresik, Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Gresik, Wafik serta Ketua FPK Kabupaten Gresik Toyib Mas’udi.
Dalam sambutannya, Kabid Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Kota Jogjakarta, Bernadus Bayu Laksmono menilai FPK memiliki posisi strategis untuk berperan menciptakan suasana damai di Kota Yogyakarta. Sebab, FPK berisi gabungan dari berbagai etnis dan suku yang berada di Kota Yogyakarta. Apalagi pengurus FPK di Kota Yogyakarta sampai di tingkat kelurahan. Di samping itu sebagian besar etnis di FPK Kota Yogyakarta sudah menjadi penduduk Kota Yogyakarta.
“Teman-teman meskipun etnis dari luar tapi dia (jadi penduduk) warga Yogya. Jadi tetap mereka punya link (koneksi) kekerabatan yang cukup kuat,” imbuhnya.
Selain itu meskipun sebagian etnis itu bukan penduduk Kota Yogyakarta seperti para mahasiswa dari luar juga tetap bisa berperan. Dia menyatakan para mahasiswa dari berbagai etnis dan suku itu memiliki hubungan dengan teman-teman muda dari Kota Yogyakarta dan kalangan terdidik.
Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Gresik, Wafik mengatakan perkembangan Kabupaten Gresik sangat luar biasa terkait industrialisasi, sehingga menjadi daya tarik pendatang. Kondisi ini bisa menimbulkan kerawanan sosial. Maka, keberadaan FPK sangat dibutuhkan. “Untuk itu, FPK Gresik perlu belajar ke FPK Kota Jogja dalam melakukan sosialisasi pembauran kebangsaan,” ujarnya.
Ketua FPK Kabupaten Gresik, KH. Toyib Mas’udi menyampaikan rasa terima kasih telah disambut dengan hangat oleh FPK Kota Jogja. KH. Toyib menegaskan kunjungan FPK Gresik adalah dalam rangka menimba ilmu agar FPK Gresik bisa menjadi wadah perekat antar suku dan etnis. Karena jika tidak diikat dengan kebhinekaan bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan, sepeerti yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Dari hasil penjelasan Ketua FPK Kota Jogjakarta, Wahyu Susanto dapat disimpulkan beberapa hal:
Kota Jogjakarta memiliki 14 kecamatan dan 45 kelurahan yang semuanya telah terbentuk kepengurusan FPK. Proses pembentukan kepengurusan FPK hingga tingkat kelurahan tersebut berlangsung selama 2 tahun.
Beberapa kegiatan FPK Kota Jogjakarta:
- Kemah kebangsaan: Kegiatan ini melibatkan siswa sekolah yang berlangsung selama tiga hari di alam terbuka. Siswa merupakan generasi penerus bangsa yang perlu ditanamkan semangat kebangsaan dan kebanggaan terhadap kekayaan nusantara baik kekayaan anugerah maupun budaya. FPK Kota Jogja ingin kemah kebangsaan menjadi laboratorium komunikasi dan interaksi antar seni budaya dan agen pengembang semangat kebangsaan.
- Pentas seni tradisi budaya dari berbagai daerah secara bergiliran. Seni dan budaya merupakan salah satu kekayaan nusantara yang perlu dikembangkan . Pentas seni tahunan tersebut digelar di Malioboro hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pentas seni tersebut juga menjadi kompetisi alami bagi paguyuban seni untuk tetrus mengembangkan kreativitas seninya. Untuk Parade Seni dan Budaya lintas etnis/suku 2024, Didukung drumband angkatan udara. Kegiatan tersebut juga menjadi event pembelajaran bagi warga untuk menambah khazanah keilmuan tentang budaya nusantara.
Kegiatan ditutup dengan saling tukar cindera mata. FPK Gresik memberikan cindera mata berupa Otak-Otak Bandeng. Sementara FPK Kota Jogjakarta memberikan Bakpia.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI HASIL STUDI TIRU KE FPK KOTA JOGJAKARTA
- Dana hibah FPK Gresik perlu ditambah agar bisa mendorong FPK Kecamatan untuk menggelar kegiatan secara lebih baik dan sempurna.
- FPK Gresik sudah saatnya membentuk kepengurusan FPK di kecamatan lain selain lima kecamatan yang sudah terbentuk kepengurusan FPK, yakni Kota Gresik, Manyar, Kebomas, Menganti dan Driyorejo
- Sosialisasi pembauran kebangsaan di tingkat sekolah Dasar, SLTP dan SLTA perlu dilakukan secara maraton dan lebih masif, agar generasi muda di Kabupaten Gresik memiliki semangat kebangsaan yang kokoh.
- Perlu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Gugus Pramuka untuk memperkuat semangat kebangsaan kepada para pelajar.
- Mendorong kreativitas seni dan budaya khas Gresik terutama di kalangan generasi muda.