19/05/2024

Forum Pembauran Kebangsaan

Kabupaten Gresik

Sekilas FPK Gresik

3 min read

Anggota FPK menunjukkan kekompakan

Posisi geografis Indonesia yang strategis dan sumber kekayaan alam yang potensial, selain sebagai rahmat juga berpotensi mengundang sejumlah kerawanan dan ancaman. Kondisi ini memposisikan Indonesia menjadi ladang perebutan pengaruh negara negara besar dengan segala cara, salah satunya dengan memanfaatkan segala aspek berbangsa dan bernegara yang meliputu ideologi, politik, ekonomi , sosial budaya dan pertahanan dan keamanan. Hal ini sudah menjadi ancaman nyata bagi NKRI.

Agar NKRI tetap utuh, bangsa Indonesia harus memiliki daya tahan untuk menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan Imunitas bangsa ini, diwujudkan melalui pemahanan dan penerapa nilai nilai luhur bangsa oleh seluruh Warga Negara Indonesia.

Kabupaten Gresik merupakan salah satu Kabupaten yang unik karena terdiri dari ras, suku dan etnis yaitu Madura, Bali, Thionghoa, Jawa, Maluku, Arab, Minang, Sulawesi, Padang dan sebagainya.

SEJARAH SINGKAT

Sejarah Kabupaten Gresik tidak pernah terlepas dari perkembangan Pelabuhan Gresik yaitu dimulai sekitar abad ke-16 Masehi di mana pelabuhan Gresik dapat menggeser peran dari pada pelabuhan Tuban, dengan banyaknya kapal-kapal asing yang berlabuh di Gresik.

Salah satu tokoh terkenal yang sangat berpengaruh pada perkembangan perdagangan di Gresik adalah Nyai Ageng Pinatih. Beliau adalah saudagar sekaligus Syah Bandar Pelabuhan Gresik yang mengatur proses perdagangan di Pelabuhan Gresik.

Di abad ke-17 Masehi di pelabuhan Gresik tampak adanya aktifitas produksi kapal bermuatan 10 sampai 100 ton, digunakan untuk berlayar ke Maluku dan sekitarnya. Selain itu juga disediakan fasilitas untuk kapal dari luar yang membutuhkan perbaikan. Para pedagang Gresik pun mampu mengadakan hubungan pelayaran dan perdagangan dengan para pedagang nusantara dan asing.

Selain perdagang, Gresik juga menjadi pusat pendidikan ilmu agama dengan berdirinya pesantren Giri untuk memperdalam ilmu agama Islam.

Kondisi ini menjadikan Gresik memiliki daya tarik tersendiri hingga banyak pendatang dari berbagai suku berdatangan ke Gresik.

Sebagai kabupaten kecil Gresik kemudian berubah menjadi kabupaten yang sibuk dengan perputaran roda perekonomian yang melibatkan pemodal besar hingga mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. Bermula pada tahun 1957 berdirilah Pabrik Semen Gresik yang menjadi embrio awal gerakan industrialisasi di Gresik.

Sejak itu, Gresik menjadi wilayah yang paling homogen dengan kehidupan multi suku, agama dan ras.

FPK GRESIK

FPK Kabupaten Gresik berdiri pada 12 Februari 2018 dengan susuna kepengurusan mengadopsi sejumlah tokoh etnis Madura, Bali, Thionghoa, Jawa, Maluku, Arab, Minang, Sulawesi, Padang, Ambon, Sunda dan sebagainya.

Sejak awal berdiri, FPK Gresik telah menunjukkan eksistensinya untuk selalu menjaga hubungan antar suku yang harmonis dengan melakukan pendekatan humanis dan dialogis. Diantaranya dengan menggelar forum diskusi antar suku, karnaval budaya, sosialisasi di dunia maya dan lain sebagainya.

Di era Gresik Baru saat ini, FPK telah merancang berbagai program dengan kegiatan meningkatkan wawasan kebangsaan serta menjaga tradisi kebhinnekaan yang menjadi kekayaan bangsa.

FPK dapat menjadi wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antara warga masyarakat yang diarahkan untuk menubuhkan, memantapan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan, khususnya di Kabupaten Gresik.

TUGAS FPK

Tugas Forum Pembauran Kebangsaan sesuai yang diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 pasal 9 adalah menjaring aspirasi masyarakat di bidang pembauran kebangsaan, menyelenggarakan forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku, dan masyarakat, menyelenggarakan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan, merumuskan rekomendasi kepada kepala daerah sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pembauran kebangsaan.

More Stories

2 thoughts on “Sekilas FPK Gresik

  1. Bersama FPK, Marilah kita menjaga keharmonisan antar suku bangsa dan menyatukannya kembali, agar selalu tercipta kerukunan, kedamaian dan kesejahteraan yang dilandasi cinta kasih dan sayang terhadap sesama umat manusia..

  2. Damai dan Jayalah Indonesia ku
    Ketentraman dan kedamaian akan terwujud, apabila kita saling menghormati dan menghargai keyakinan seseorang..Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku, Bersatu kita teguh, Bercerai lita runtuh..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.